Rabu, 17 April 2013

TUGAS KELOMPOK


ONNY PARAMAI SORAYA
SYAHRAIN N
2KA39

PERILAKU KONSUMEN 
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. 


   PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN
Pendekatan untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2, yaitu pendekatan marginal utility (cardinal) dan pendekatan indifference curve (ordinal). Berikut sedikit penjelasan tentang pendekan-pendekatan tersebut.
1.     Pendekatan Marginal Utility (Cardinal)
Pendekatan Marginal Utility atau pendekatan kardinal adalah pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu satuan, misalnya uang. Marginal utility adalah tambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan satu unit barang tertntu.
 
contoh soal :

Qy
0
1
2
3
4
5
6
7
TUy
0
4
14
20
24
26
26
24
  


Dari skedul TUy, carilah skedul MUy dan Gambarkan skedul TUy, dan MUy serta tunjukkan titik jenuhnya..

Jawaban !



Qy
0
1
2
3
4
5
6
7
TUy
0
4
14
20
24
26
26
24
MUy
4
10
6
4
2
0
-2

a.        


2.     Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)
Pendekatan Indifference Curve atau pendekatan ordinal adalah pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.


Menjelaskan bagaimana kepuasan konsumen terhadap macam- perilaku konsumen

Ada beberapa factor yang mempengaruhi perilaku konsumen
·       Kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya,
·        tingkat sosial,
·        klompok anutan (small referebce grups), dan keluarga.
Sedangkan kekuatan pisikologis terdiri dari :
·       pengalaman belajar
·       kepribadian, sikap dan keyakinan. 
Sedangkan tujuan dan fungsi modal perilaku konsumen sangat bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui mengenai perilaku konsumen. Menganalisis perilaku konsumen akan lebih mendalam dan berhasil apa bila kita dapat memahami aspek-aspek pisikologis manusia secara keseluruhan. Kemampuan dalam menganalisis perilaku konsumen berarti keberhasilan dalam menyalami jiwa konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.  Dengan demikian berarti pula keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran, pimpinan toko dan pramuniaga dalam memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada konsumen dan diri pribadinya.


Konsep Elastisitas 
Elastisitas adalah ukuran derajad kepekaan jumlah permintaan terhadap peubahan salah satu faktor yang mempengaruhi. Jika elastisitas lebih besar dari satu maka disebut elastis, sedangkan elastisitas kurang dari satu maka disebut inelastis, dan jika elastisitas lebih sama dengan satu maka disebut elastisitas tunggal.
 
A. Harga
Atau bisa disebut juga dengan price elasricity (elastisitas harga) adalah persentase (%) perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan harga barang tersebut. Elastisitas harga ini penting bagi penjual, sebab ada hubungan antar perubahan harga dengan tingkat penjualan. Dalam menghitung koefisien elastisitas harga ada dua cara, yaitu: arc elasticity (elastisitas busur) dan point elasticity (elastisitas titik).

B. Silang
Atau bisa disebut sebagai cross elasticity (elastsitas silang) adalah persentase (%) perubahan jumlah yang diminta terhadap sesuatau barang sebagai akibat dari perubahan harga barang lain.

C. Pendapatan
Atau bisa disebut juga dengan income elasricity (elastisitas pendapatan) adalah persentase (%) perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan pendapatan riil




Produsen

Pada saat membeli suat barang, misalkan di pasar ataupun superarket. Kita sering melihat barang-barang yang dijual yang di dalam kemasannya terdapat perusahaan yg membuat atau mengedarkannya. Dan perusahaan yang mengedarkan barang tersebut bisa kita sebut sebagai produsen. Produsen dalam hal ini dapat diartikan dalam arti memproduksi suatu barang. Berbeda dengan produsen dalam arti ekonomi, produsen dalam arti ekonomi adalah seseorang atau lebih yang menjual barang atau jasa di pasaran. Objek yang biasa di pasarkan seperti di warung-warung, pertokoan, hingga supermarket. Biasanya produsen tidak menjual hanya barang, tetapi banyak produsen-produsen menawarkan berbagai jasa. 

 
FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan jika kita menjual komputer/laptop, komputer/laptop yang akan kita jual bisa dijual dengan beberapa cara. Termasuk bila komposisinya diubah, maka hasil penjualannya juga berubah.Namundemikian, outputnya akan tetap sama. Misalnya untuk mencapai produksi komputer/laptop yang maksimal, maka diutuhkan beberapa tenaga manusia. Fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q         = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F          = symbol persamaan (function)
L          = tenaga kerja (labour)
R         = kekayaan alam (resources)
C         = modal (capital)
T          = teknologi (technology)
Produksi adalah segala sesuatu yang secara langsung maupun tidak langsung ditunjukkan untuk menghasilkan barang dan jasa atau mempertinggi faedah barang guna memenuhi kebutuhan manusia. Produksijuga dimaksudkan untuk menghasilkan barang-barang konsumsi, yaitu barang-barang yang segera dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia atau konsumsi. Untuk menjamin kegiatan produksi, diperlukan alat-alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang/jasa yang disebut factor produksi atau sumber daya ekonomi. 
 
PRODUKSI OPTIMAL
Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput yang lain. 

BIAYA MINIMUM
Dalam teori produksi, jika biaya dapat diturunkan maka keuntungan dapat ditingkatkan. Jadi, satu syarat untuk memaksimalkan keuntungan adalah bagaimana caranya untuk meminimalkan biaya. Sehubungan dengan analisa teori produksi tersebut, suatu firma atau perusahaan harus memilih kombinasi tenaga kerja dan modal biaya yang lebih sedikit untuk menghasilkan jumlah output tertentu.Untuk sejumlah output tertentu menunjukkan bahwa suatu firma akan dibatasi pada isokuan tunggal. Dengan dikombinasikannya biaya tenaga kerja dan modal setidaknya akan berarti suatu firma harus berada di isocost yang layak untuk posisi semacam itu alias posisi terendah. Besaran dari biaya input pada produksi gabungan sebagaimana di atas setidaknya terletak pada garis isocost yang bersinggungan dengan isokuan. Dengan kata lain, dua lereng pada diagram adalah setara : -MPL / MPK = -b / r. artinya sebagaimana hitungan penuh MPL / MPK = w/ r, yang juga diartikan sebagai bahwa output per rupiah bisa dihabiskan setara di semua input.
Jika ini tidak terjadi atau bukan semacam itu kasusnya, perusahaan dapat menggantikan input produksi termurah bagi pembiyaan produksi yang baik yang lebih rendah ataupun yang lebih mahal.

 SUMBER

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
http://iwakbakar.wordpress.com/2012/03/29/pendekatan-perilaku-konsumen/
http://economicsessay.blogspot.com/2010/02/contoh-soal-perilaku-konsumen.html
http://hertadipramayudha.blogspot.com/2011/04/pengertian-produsen.html
http://dhani2009.wordpress.com/2011/04/14/produsen-dan-fungsi-produksi/
http://dhani2009.wordpress.com/2011/04/14/produksi-optimal/
http://biannur.wordpress.com/2012/03/09/biaya-produksi-minima/
PENGANTAR EKONOMI,UG, ADI KASWANTO