ONNY PARAMAI SORAYA
SYAHRAIN N
2KA39
PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN
Pendekatan untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2, yaitu pendekatan marginal utility (cardinal) dan pendekatan indifference curve (ordinal). Berikut sedikit penjelasan tentang pendekan-pendekatan tersebut.
1.
Pendekatan Marginal
Utility (Cardinal)
Pendekatan Marginal Utility atau pendekatan kardinal adalah pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu satuan, misalnya uang. Marginal utility adalah tambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan satu unit barang tertntu.
Pendekatan Marginal Utility atau pendekatan kardinal adalah pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu satuan, misalnya uang. Marginal utility adalah tambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan satu unit barang tertntu.
contoh soal :
Qy
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
TUy
|
0
|
4
|
14
|
20
|
24
|
26
|
26
|
24
|
Dari skedul TUy, carilah skedul MUy
dan Gambarkan skedul TUy, dan MUy serta tunjukkan titik
jenuhnya..
Jawaban !
Qy
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
TUy
|
0
|
4
|
14
|
20
|
24
|
26
|
26
|
24
|
MUy
|
…
|
4
|
10
|
6
|
4
|
2
|
0
|
-2
|
a.
2.
Pendekatan Indifference
Curve (Ordinal)
Pendekatan Indifference Curve atau pendekatan ordinal adalah pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.
Pendekatan Indifference Curve atau pendekatan ordinal adalah pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.
Menjelaskan
bagaimana kepuasan konsumen terhadap macam- perilaku konsumen
Ada beberapa factor
yang mempengaruhi perilaku konsumen
·
Kekuatan sosial budaya
terdiri dari faktor budaya,
·
tingkat sosial,
·
klompok anutan (small referebce grups), dan
keluarga.
Sedangkan kekuatan pisikologis
terdiri dari :
·
pengalaman belajar
·
kepribadian, sikap dan
keyakinan.
Sedangkan tujuan dan fungsi modal perilaku konsumen
sangat bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui
mengenai perilaku konsumen. Menganalisis perilaku konsumen akan lebih mendalam
dan berhasil apa bila kita dapat memahami aspek-aspek pisikologis manusia
secara keseluruhan. Kemampuan dalam menganalisis perilaku konsumen berarti
keberhasilan dalam menyalami jiwa konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.
Dengan demikian berarti pula keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran, pimpinan
toko dan pramuniaga dalam memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada
konsumen dan diri pribadinya.
Konsep Elastisitas
Elastisitas adalah ukuran derajad
kepekaan jumlah permintaan terhadap peubahan salah satu faktor yang mempengaruhi. Jika elastisitas lebih besar dari satu maka disebut elastis,
sedangkan elastisitas kurang dari satu maka disebut inelastis, dan jika
elastisitas lebih sama dengan satu maka disebut elastisitas tunggal.
A. Harga
Atau bisa disebut juga dengan price elasricity (elastisitas harga) adalah persentase (%) perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan harga barang tersebut. Elastisitas harga ini penting bagi penjual, sebab ada hubungan antar perubahan harga dengan tingkat penjualan. Dalam menghitung koefisien elastisitas harga ada dua cara, yaitu: arc elasticity (elastisitas busur) dan point elasticity (elastisitas titik).
Atau bisa disebut juga dengan price elasricity (elastisitas harga) adalah persentase (%) perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan harga barang tersebut. Elastisitas harga ini penting bagi penjual, sebab ada hubungan antar perubahan harga dengan tingkat penjualan. Dalam menghitung koefisien elastisitas harga ada dua cara, yaitu: arc elasticity (elastisitas busur) dan point elasticity (elastisitas titik).
B. Silang
Atau bisa disebut sebagai cross elasticity (elastsitas silang) adalah persentase (%) perubahan jumlah yang diminta terhadap sesuatau barang sebagai akibat dari perubahan harga barang lain.
Atau bisa disebut sebagai cross elasticity (elastsitas silang) adalah persentase (%) perubahan jumlah yang diminta terhadap sesuatau barang sebagai akibat dari perubahan harga barang lain.
Atau bisa disebut juga dengan income elasricity (elastisitas pendapatan) adalah persentase (%) perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan pendapatan riil
Produsen
FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi merupakan interaksi
antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan jika kita menjual
komputer/laptop, komputer/laptop yang akan kita jual bisa dijual dengan
beberapa cara. Termasuk bila komposisinya diubah, maka hasil penjualannya juga
berubah.Namundemikian, outputnya akan tetap sama. Misalnya untuk mencapai
produksi komputer/laptop yang maksimal, maka diutuhkan beberapa tenaga manusia. Fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q =
jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F
= symbol persamaan (function)
L
= tenaga kerja (labour)
R
= kekayaan alam (resources)
C =
modal (capital)
T
= teknologi (technology)
Produksi adalah segala
sesuatu yang secara langsung maupun tidak langsung ditunjukkan untuk
menghasilkan barang dan jasa atau mempertinggi faedah barang guna memenuhi
kebutuhan manusia. Produksijuga dimaksudkan untuk menghasilkan barang-barang
konsumsi, yaitu barang-barang yang segera dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia atau konsumsi. Untuk menjamin kegiatan produksi, diperlukan
alat-alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang/jasa yang disebut
factor produksi atau sumber daya ekonomi.
PRODUKSI OPTIMAL
Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan
factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai
dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi
produksioutput yang lain.
BIAYA MINIMUM
Dalam
teori produksi, jika biaya dapat diturunkan maka keuntungan dapat ditingkatkan.
Jadi, satu syarat untuk memaksimalkan keuntungan adalah bagaimana caranya untuk
meminimalkan biaya. Sehubungan dengan analisa teori produksi tersebut, suatu
firma atau perusahaan harus memilih kombinasi tenaga kerja dan modal biaya yang
lebih sedikit untuk menghasilkan jumlah output tertentu.Untuk
sejumlah output tertentu menunjukkan bahwa suatu firma akan dibatasi pada
isokuan tunggal. Dengan dikombinasikannya biaya tenaga kerja dan modal
setidaknya akan berarti suatu firma harus berada di isocost yang layak untuk
posisi semacam itu alias posisi terendah. Besaran
dari biaya input pada produksi gabungan sebagaimana di atas setidaknya terletak
pada garis isocost yang bersinggungan dengan isokuan. Dengan kata lain, dua
lereng pada diagram adalah setara : -MPL / MPK = -b / r. artinya sebagaimana
hitungan penuh MPL / MPK = w/ r, yang juga diartikan sebagai bahwa output per
rupiah bisa dihabiskan setara di semua input.
Jika ini
tidak terjadi atau bukan semacam itu kasusnya, perusahaan dapat menggantikan
input produksi termurah bagi pembiyaan produksi yang baik yang lebih rendah
ataupun yang lebih mahal.
SUMBER
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
http://iwakbakar.wordpress.com/2012/03/29/pendekatan-perilaku-konsumen/
http://economicsessay.blogspot.com/2010/02/contoh-soal-perilaku-konsumen.html
http://hertadipramayudha.blogspot.com/2011/04/pengertian-produsen.html
http://dhani2009.wordpress.com/2011/04/14/produsen-dan-fungsi-produksi/
http://dhani2009.wordpress.com/2011/04/14/produksi-optimal/
http://biannur.wordpress.com/2012/03/09/biaya-produksi-minima/
PENGANTAR EKONOMI,UG, ADI
KASWANTO