Nama : Onny Paramai Soraya
Kelas : 4ka39
NPM : 15111473
paramaionny.blogspot.com
Selasa, 23 Juni 2015
Jelaskan dengan lengkap beserta gambar tentang aplikasi keamanan dan keselamatan
Jelaskan
dengan lengkap beserta gambar tentang aplikasi keamanan & keselamatan
sebagai berikut ini :
A. SOS
Nama untuk tanda bahaya kode Morse internasional. (• • • - - - • • •).
Tanda ini pertama kali digunakan oleh pemerintah Jerman pada 1 April 1905, dan menjadi standar
di seluruh dunia sejak 3 November 1906. Dalam kode Morse,
tiga titik adalah kode untuk huruf S dan tiga garis adalah huruf O. Dalam
penggunaannya, SOS sering dihubungkan dengan singkatan kata "Save Our Ship,"
"Save Our Souls," "Survivors On Ship,"
"Save Our Sailors" "Stop Other Signals",
dan "Send OutSailors".
B.
Kontrol jarak jauh
Sebuah alat elektronik yang
digunakan untuk mengoperasikan sebuah mesin dari jarak
jauh.
C. Tracking Automatis Navigasi
Suatu perangkat yang dipasang pada kendaraan atau
suatu benda dan berfungsi untuk menyediakan informasi dari suatu posisi
kendaraan atau benda tersebut. Alat tersebut bisa diketahui posisinya dengan
bantuan satelit GPS dan GSM sehingga ditemukan titik koordinat dari posisi GPS
Tracker. Selanjutnnya titik koordinat tersebut dikirimkan melalui jaringan GSM
atau GPRS kepada pemiliknya via sms atau platfom webtracking. Dengan begitu
pengguna GPS Tracker dapat mendeteksi secara real time lokasi dimana kendaraan
atau benda yang dipasangi GPS tracker tadi.
Cara Kerja Tracking Automatis Navigasi
Cara kerja umumnya adalah mencari letak posisinya dengan memanfaatkan
sinyal GPS dari satelit GPS. Setelah itu posisi tersebut diterjemahkan dalam
bentuk informasi data lalu dikirimkan via sms atau webtracking dengan bantuan
sinyal GPRS. Informasi data tersebut berupa link Google maps yang kemudian bisa
dibuka dengan browser.
sumber : http://aguspriyonoo.blogspot.com/2015/06/penulisan-4.html
Jumat, 17 April 2015
Bagan Formal dari Profesi Teknologi Informasi beserta Penjelasannya.
Penjelasan dari peran-peran yang umum ditemukan pada
divisi IT :
Help Desk
Titik utama dimana client dari IT akan pertama kali
menghubungi divisi IT saat mempunyai pertanyaan atau masalah yang berhubungan
dengan IT. Help Desk membawa harga diri dan wibawa divisi IT saat berhubungan
dengan client sehingga Help Desk sangat mempengaruhi customer experience. Help
Desk menyimpan database dari masalah dan solusi yang muncul dari operasional IT
sehari-hari. Help Desk memfasilitasi komunikasi antara user dan bagian IT
lainnya, merespon crisis, dan membuat prioritas pengerjaan masalah. Karena
merupakan titik pertama hubungan ke client, staf help desk harus mempunyai
pengetahuan yang luas (meskipun tidak mendalam). Hal ini diperlukan agar sebuah
masalah dapat segera dikategorikan dan diberikan pada tim solusi yang benar.
Helpdesk haruslah menjadi tempat utama client pertama kali menghubungi divisi
IT. Bila tidak, penanganan masalah menjadi tidak terkoordinasi dan pengetahuan
menjadi hilang setelah solusi diimplementasikan. Client tidak diperkenankan
untuk menghubungi divisi lain karena akan mengacaukan prioritas kerja. Help
Desk sebaiknya dibantu oleh software tertentu untuk memfasilitasi pelacakan
sebuah insiden, eskalasi masalah, dan pelaporan. Software harus juga mampu
melakukan pengkategorian masalah, menyimpan pengetahuan dari solusi yang
didapat, dan melakukan prioritas pengerjaan. Intensitas dari pekerjaan Help
Desk yang tinggi menyebabkan seringnya bagian Help Desk mengalami kejatuhan
moral kerja karena tekanan dan lembur yang harus ditanggung. Alternatif yang
baik adalah memberikan kompensasi yang besar untuk help desk atau melakukan
rotasi pekerjaan untuk menghilangkan kejenuhan.
End User Support
Bertanggung jawab untuk perbaikan fisik komputer dan
kunjungan ke lapangan kerja. Grup ini adalah lapisan kedua dari manajemen
masalah dan solusi. Umumnya bila ukuran group cukup besar, manajer akan membagi
menjadi beberapa tim kecil berdasarkan lokasi, teknologi, aplikasi, atau
kelompok bisnis. Setiap kelompok kecil mempunyai seorang kepala. Seperti Help
Desk, End User Support harus juga mempunyai kemampuan yang luas pada sistem IT
pada perusahaan. Perbedaannya, End User Support mempunyai pengetahuan yang
lebih mendalam pada sistem standar perusahaan. Keahlian lebih diarahkan pada
hardware dan software yang ada pada sistem komputer end user bukan pada
aplikasi server. End User Support bertanggung jawab dalam memberikan dukungan
pada seluruh peralatan dan aplikasi yang terpasang pada sisi end user. Selain
itu End User Support juga bertanggung jawab pada instalasi peralatan baru,
perawatan peralatan yang ada, dan upgrade pada sistem end user. Untuk
memudahkan pekerjaan End User Support, IT Standard harus diberlakukan agar
pekerjaan tidak terlalu beragam. Selain kemampuan teknis, End User Support
harus mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dengan client dan membangun
hubungan baik dengan anggota bisnis lain. Pekerjaan lainnya adalah memberikan
training untuk end user sehingga mengurangi jumlah panggilan kepada end user
Support. Dalam sebuah organisasi IT yang lemah, adalah umum bila kita mendapati
end user / client melompati help desk dan langsung menghubungi profesional
atas. Bila terus berlangsung, sikap ini akan menimbulkan frustasi pada
profesional lapisan atas karena pekerjaan mereka yang terganggu. Ujung-ujungnya
prosesional atas akan keluar dari perusahaan saat moral kerja mereka menjadi
terlalu rendah. Sifat dari end user / client ini juga menunjukkan frustasi
mereka pada IT karena merasa help desk kurang dapat membantu menangani masalah
mereka. Terkadang, perusahaan menempatkan end user support team dibawah sebuah
divisi tertentu dan secara hirarki bukan divisi IT meskipun pekerjaan mereka
adalah IT. Secara jangka pendek, hal ini merupakan solusi yang baik karena
dengan menempatkan tim IT permanent, respon terhadap masalah client menjadi
lebih cepat. Disisi lain, hal ini menunjukkan masalah serius pada divisi IT
jika penempatan tersebut bersifat jangka panjang. Divisi lain kemungkinan
merasa divisi IT tidak mampu merespon dengan cepat pada kebutuhan mereka,
kemudian berinisiatif membuat “divisi IT bayangan” pada divisi mereka. Divisi
IT bayangan ini dapat menimbulkan masalah serius saat mereka mengupayakan
solusi sendiri terpisah dari divisi IT utama. Sistem IT pada perusahaan dengan
cepat dapat terpulau-pulau dan tidak compatible satu sama lain karena tidak
dipatuhinya standar. Perubahan yang terjadi pada salah satu Divisi IT bayangan
dapat berakibat pada Divisi IT atau divisi lainnya, yang akhirnya mengakibatkan
saling menyalahkan. Koordinasi dan komunikasi menjadi masalah besar. Masalah
lain muncul bila divisi IT bayangan bubar, divisi IT yang asli akan kesulitan
mengambil alih bila sistemnya berbeda dengan standar. Jika divisi IT bayangan
juga melakukan development software dan sekaligus menjadi end user, Auditor IT
mungkin akan menunjukkan muka tidak setuju karena terdapat resiko karyawan IT
bisa memanipulasi data karena tidak adanya segregation of duties.
Network Administration Group
Network Administrator Group mengatur semua kemampuan
jaringan komunikasi data yang dibutuhkan oleh bisnis. Network administrator
bertanggung jawab pada semua kabel, hubs/switch, kemananan jaringan, routers,
gateways, firewall, dan hal yang berhubungan dengan jaringan lainnya. Mereka
melakukan pengawasan traffic jaringan dan melakukan efisiensi / upgrade sebelum
kebutuhan melebihi kapasitas. Network administrator membutuhkan keahlian yang
khusus meliputi pengetahuan pada hardware jaringan, media network / kabel,
network protocols, enkripsi, dan firewall. Tingginya tuntutan keahlian dan
pengetahuan pada network administrator menyebabkan tingginya pula pelatihan dan
pengalaman yang harus dibayar agar seorang network administrator menjadi
efektif. Pelatihan sendiri membutuhkan waktu 5 tahun lebih agar efektif.
Network administrator bertanggung jawab dalam meneliti aplikasi, akses, dan
data transfer yang dibutuhkan. Kemudian menentukan solusi yang paling optimal
dan menegosiasikan kontrak dengan vendor. Penilaian kebutuhan, perencanaan kapasitas,
dan implementasi yang baik dapat mengurangi biaya. Untuk perusahaan menangah
atau kecil, network administrator dan system administrator dapat dikerjakan
oleh satu orang.
System Administrator / Computer Operation Group
System Administrator dan Computer Operations Group
mengatur, mengawasi, dan mengkonfigurasi seluruh Server dan System Software
yang membentuk sebuah infrastruktur dimana terdapat aplikasi dan data
perusahaan. Sistem ini termasuk email server , web/FTP server, print server,
development, test, and production server. Setiap server mungkin berdasarkan
pada teknologi yang berbeda tergantung pada standar perusahaan. Tugas-tugas
seorang System Administrator antara lain instalasi/perawatan/upgrade peralatan/
sistem operasi / aplikasi, perencanaan kapasitas, backup, user profile
management, dan keamanan sistem. Keseluruhan tugas ini membutuhkan pengetahuan
yang sangat mendalam pada bagaimana software bekerja untuk memenuhi kebutuhan
bisnis. Sistem administrator secara proaktif mengatur sistem server untuk
mengurangi masalah yang dapat muncul saat jam production dan penyusupan ilegal.
Sistem administrator juga harus melacak utilisasi server, mengantisipasi dengan
menambah kapasitas bila frekuensi penggunaan mendekati batas kemampuan server.
Karena ini, sistem administrator umumnya mempunyai pekerjaan yang berat karena
mereka harus tersedia saat jam kerja dan harus merawat server di luar jam
kantor. Jadwal perawatan dan upgrade harus dengan hati-hati dikoordinasikan
dengan unit bisnis yang lain. Bila aspek ini diabaikan, dapat terjadi sebuah
server di maintenance pada saat user sedang sibuk, mengakibatkan user menjadi
frustasi karena tidak dapat mengakses aplikasi yang berada pada server
tersebut. Downtime dari serbuah server harus diumumkan keseluruh pemakai.
Sistem administrator juga harus berkoordinasi pada saat memperkenalkan sebuah
teknologi baru pada sistem perusahaan. Sistem administrator harus dengan sangat
hati-hati melakukan uji coba sistem baru dan memperhatikan aspek pelatihan dan
pengalaman. Langkah-langkah ini diperlukan agar sistem baru tidak mengganggu
sistem lama. Hal yang sama juga dilakukan bila sistem administrator harus
mengupgrade sistem. Memberikan dukungan pada hardware dan software server
adalah sebuah pekerjaan yang kompleks serta membutuhkan keahlian khusus.
Umumnya divisi IT selalu mempunyai orang-orang ahli tertentu yang bertanggung
jawab mengatur sebuah aspek dari infrastruktur servernya. Sebaiknya sebelum
perusahaan memperkenalkan platform baru, biaya tenaga ahli dimasukkan dalam
perhitungan. Sebuah platform standar harus dibuat untuk jenis server yang ada
dan mengurangi biaya tenaga ahli.
Telecommunications Services Group
Banyak perusahaan mendapati bahwa lebih murah untuk
membeli dan mengoperasikan telepon sistem mereka sendiri. Telecommunications
Services Group mengatur seluruh telepon dan jasa lainnya yang berhubungan. Jasa
yang diberikan adalah telepon, voice mail, fax, dan video conferencing. Jasa
telekomunikasi mensyaratkan pengetahuan pada telephony switch hardware (PBX)
dan konfigurasi software, perkabelan pada bangunan, konfigurasi call center,
voice mail configuration, dan video conferencing equipment. Terkadang anggota
Telecommunication Services Group diassign secara reguler ke help desk karena
umumnya anggota help desk kurang mempunyai pengetahuan pada area ini.
Assignment ini berikan agar tidak seluruh permintaan support di arahkan ke
kelompok Telecommunication Services Group. Bila sistem cukup kompleks,
perusahaan dapat meng-outsource services pada vendor. Help desk dalam hal ini
harus mendapatkan fasilitas untuk melakukan penjadwalan support dengan vendor.
Infrastructure / Operations Manager
Manajer operasi bertanggung jawab pada performa dari
semua tim yang berada pada IT Operation Group. Manajer harus mempunyai
pengetahuan yang luas pada teknologi yang berada pada wilayah tanggung jawabnya
tetapi detailnya tetap berada pada setiap anggota tim. Manajer operasi
bertangggung jawab untuk performa keseharian dari sistem IT, memaksimalkan
availability dari sistem, dan menyelesaikan masalah end user. Manajer ini juga
berperan dalam membentuk sebuah disaster recovery plan dan eksekusinya.
Mempunyai manajer dengan peran ini membantu CIO utuk lebih berfokus pada arah
strategis IT dari pada mencemaskan performa keseharian dari IT.
Application Development Teams
Application Development Teams menyediakan pengembangan
dan dukungan pada aplikasi bisnis, berdasarkan pada kebutuhan yang dikumpulkan
dan didokumentasikan oleh business analyst. Untuk perusahaan kecil, business
analyst dan development team umumnya dilakukan oleh orang yang sama. Aplikasi
bisnis mungkin dibuat sendiri atau dibeli dari luar dan dikonfigurasi agar
cocok dengan pola bisnis perusahaan. Application Developers umumnya
terspesialisasi pada teknologi tertentu seperti web, ERP, CRM. Group ini juga
umumnya dibagi kedalam tiga kategori besar yang masing-masing menggunakan
teknologi tersendiri :
1.
Customer Facing Application. Termasuk didalamnya
aplikasi web, pemesanan dan proses, dan Customer Service.
2.
Production Support. Aplikasi Supply Chain seperti
procurement, manufacturing, warehousing, inventory, dan logistic.
3.
Business Support. Umumnya sistem yang sangat internal
seperti akuntansi dan sumber daya manusia.
Umumnya sebuah tim terdiri dari beberapa orang dengan
keahlian yang berbeda-beda. Tim ini bertanggung jawab untuk membuat sebuah
fungsi baru pada aplikasi, upgrade dan patch aplikasi pihak ketiga, menguji
coba fungsionalitas dari aplikasi sebelum masuk ke production dan dukungan pada
aplikasi bisnis saat telah masuk kedalam production. Saat ukuran sistem bisnis
dan kompleksitasnya meningkat, perusahaan mungkin harus menempatkan staff
khusus yang didedikasikan pada salah satu dari tiga kategori diatas. Membangun
tim untuk setiap aplikasi bisnis memungkinkan pelatihan silang dari staff untuk
mendukung aplikasi spesifik. Saat mengerjakan sebuah proyek, penanggung jawab
proyek harus jelas dan memiliki cukup kekuasaan untuk menjalankan proyek dengan
lancar. IT Development group harus menjadwalkan dan dengan jelas
mengkomunikasikan pada IT Department, Streering Committee, dan business users
untuk progress dari proyek, fungsionalitas sistem, dan waktu implementasi
proyek. Aplikasi yang akan diimplementasikan harus memperhatikan waktu dari
bisnis. Saat kebutuhan bisnis sedang tinggi, sebaiknya tidak ada implementasi
sistem yang beresiko. Untuk software-software besar seperti Enterprise Resource
Planning, terkadang perusahaan harus mengalah pada proses bisnis yang telah
didefinisikan pada software untuk menghindari biaya customization yang tinggi.
Perubahan proses bisnis ini belum tentu suatu yang buruk bila proses bisnis
yang terdefine pada software jauh lebih cocok bagi perusahaan. Umumnya
pembuatan aplikasi bisnis disertai dengan Business Process Reengineering.
Application Support Group
Pada perusahaan besar, tim developer sering dibagi
menjadi dua. Disatu sisi menangani pembuatan aplikasi, disisi lain menjadi
support seperti help desk untuk aplikasi yang telah dibuat. Grup ini menjadi
lapis ketiga dalam support aplikasi. Pemisahan seperti mempunyai beberapa efek
positif:
1.
Menghilangkan gangguan pada development team sehingga
mereka dapat berfokus pada aplikasi baru.
2.
Memperjelas perhitungan proyek, dengan tidak
terganggunya tim development untuk memberikan support, penjadwalan proyek
menjadi lebih tepat.
Application Testing
Application Testing Team bertanggung jawab untuk
menguji coba perubahan dan upgrade pada aplikasi bisnis dengan tujuan
mendeteksi dan menghilangkan masalah dan menjamin kompabilitas dengan modul
lain. Uji coba pada aplikasi muncul pada berbagai tingkatan. Pada level
terendah, developer akan menguji coba kode-kode yang mereka buat, kemudian
untuk level lebih atas, aplication testing team mengkombinasikan semua modul
yang dibuat dan melihat apakah terjadi masalah. Pada level sistem, modul akan
diuji coba untuk mencari tahu apakah mengganggu sistem lain atau tidak dapat
bekerja sama dengan sistem yang sudah ada. Testing ini umumnya disebut unit
testing, integration testing dan system testing. Hanya sedikit organisasi yang
memahami fungsi group testing ini dan lebih sedikit lagi yang memberikan
perhatian yang cukup. Idealnya waktu untuk testing aplikasi adalah 30% dari
total proyek. Meskipun terlihat besar, tetapi akan terbayar dengan stabilnya
aplikasi saat telah menyentuh production sekaligus menghemat panggilan ke help
desk. Tim yang melakukan testing haruslah terdiri dari business users. Peran
business users adalah menjamin fungsi-fungsi yang akan sering terpakai bebas
dari masalah. Keuntungan lainnya, business users menjadi cukup terbiasa
menggunakan sistem itu sebelum di implementasikan. Aspek lain dari uji coba
aplikasi adalah stress testing. Stess Testing adalah tipe uji coba untuk
mengetahui kemampuan sistem dalam menangani request. Hasil dari uji coba ini
sangat membantu dalam memonitor performa server dan meningkatkan kapasitas bila
server mulai terbebani request mendekati batas toleransi. Pada perusahaan kecil
umumnya tim testing menjadi bagian dari developer, database administrator, atau
system administrator. Pada perusahaan besar, tim testing umumnya berdiri
sendiri.
Database Administrator
Database administrator mendesain arsitektur database,
melakukan install dan konfigurasi database software, berpartisipasi pada desain
dan pengembangan dengan developer, menjamin integritas data, dan mengawasi
serta meningkatkan performa database. Tim ini bertanggung jawab pada database
baik pada lingkungan production maupun lingkungan pengembangan. Karena kompleksitas
dari database relational (jenis yang paling umum dipakai), beberapa keahlian
harus dimiliki oleh database administrator. Umumnya keahlian yang dibutuhkan
mengarah spesifik pada salah satu teknologi database yang dipakai perusahaan
seperti Oracle, Microsoft SQL Server, PostgreSQL. Dalam sebuah perusahaan yang
besar, Database Administrator sering dibagi menjadi dua: satu sisi untuk
development dan sisi yang lain untuk Production. Pebagian ini lebih dikarenakan
pemisahan tugas, seorang developer sebenarnya tidak diperbolehkan untuk
menyentuh production.
Electronic Data Interchange
Electronic Data Interchange (EDI) bertanggung jawab
untuk menjamin transport data antara aplikasi baik dalam perusahaan maupun
dengan luar perusahaan secara akurat, tepat, dan cepat. Integrasi aplikasi
adalah komponen yang kritis dalam membentuk komunikasi sistem dan database pada
perusahaan dan antar perusahaan. Setiap sistem bisnis dan aplikasi memerlukan
format data tertentu untuk dibaca. Transmisi data dapat dimulai dari sebuah
kejadian atau berdasarkan jadwal. Seorang EDI harus menterjemahkan hasil dari
salah satu aplikasi menjadi format yang dapat dibaca oleh aplikasi lainnya.
Selain itu seorang EDI harus menjamin tidak ada dua buah transmisi data besar
terjadi pada saat bersamaan untuk menghindari beban jaringan yang terlalu
besar.
Business Analyst Group
Pekerjaan seorang analis bisnis adalah berhubungan
langsung dengan end user / client untuk mengetahui bagaimana sistem digunakan
dan mengidentifikasikan peningkatan yang dapat menyediakan keuntungan yang
tinggi bagi perusahaan. Tanggung jawab dari sebuah analis bisnis terbagi sama
rata antara end user / client dan divisi IT. Seorang analis bisnis harus
mengembangkan hubungan dengan end user / client dan menjaga hubungan ini dengan
rapat teratur. Mereka harus mengerti proses bisnis dan bagaimana aplikasi IT
digunakan dalam bisnis. Analis bisnis harus juga secara proaktif mencari,
mengumpulkan, dan mendokumentasikan kebutuhan dan informasi untuk mendorong
peningkatan yang bernilai. Sebagai tambahan, seorang analis bisnis harus terus
melacak dan membuat prioritas dari semua permintaan perubahan. Bagian paling
rumit dari analis bisnis adalah kebutuhan untuk memahami proses bisnis dan
teknologi secara bersamaan. Mereka harus menjamin strategi pada IT telah sesuai
strategi bisnis dan juga menawarkan peluang yang ada pada IT ke bisnis. Analis
bisnis harus membuat sebuah dokumen high level tentang kebutuhan dari sistem
yang akan dibuat. Dokumen ini akan diterjemahkan oleh application developer
menjadi kode-kode aplikasi. Karena ini, analis bisnis harus bekerja sama erat
dengan application developer.
Manager of Application Management
Manager dari Application Mangement Group bertanggung
jawab pada performa dari seluruh tim dalam grupnya. Application Manager harus
mempunyai sebuah pemahaman yang lengkap pada sistem bisnis yang digunakan.
Fungsi yang terpenting adalah organisasi dan manajemen tim. Membuat prioritas,
mengatur tim, dan menyelesaikan proyek adalah tanggung jawab dari application
manager. Application Manager mengarahkan tim pengembangan sesuai dengan
prioritas proyek yang dibuat. Manager ini mengatur jangka pendek dan jangka
menengah dari sistem IT untuk meningkatkan kemampuan, mengintegrasikan proses,
dan menyelesaikan proyek sesuai waktu dan anggaran. Manager ini memberikan
ruang bagi CIO untuk memikirkan IT Governance dan arah strategis dari divisi IT
yang dipimpinnya.
Architecture
Arsitektur informasi, arsitektur infrastruktur, dan
arsitektur aplikasi sebenarnya merupakan tanggung jawab dari CIO. Untuk
perusahaan yang besar, peran ini dapat dispesialisasikan pada sebuah grup
terpisah yang dipimpin Chief Technology Officer (CTO). CTO berfokus pada
mendefinisikan dan mengembangan arsitektur sistem dari tiga sampai lima tahun kedepan,
kemudian menjamin pengembangan sistem sesuai dengan arsitektur yang dibuat.
Security
Security Personnel bertanggung jawab untuk
mengimplementasikan kendali untuk mengurangi potensi dari pembobolan keamanan.
Tugas ini mencakup implementasi firewall, software untuk pengawasan, kebijakan
enkripsi, kebijakan password, membatasi akses fisik, dan mendeteksi upaya
ilegal dari staf dalam.
Audit
Ukuran organisasi IT yang besar harus mempunyai sebuah
fungsi kendali yang terpisah. Perusahaan terutama yang memproses transaksi
finansial seperti bank dan saham harus melindungi dirinya dari tindakan ilegal
karyawannya sendiri. Group audit ini dapat melapor kepada CIO atau CFO. Fungsi
group audit adalah untuk melihat permintaan persetujuan proyek, mereview rencana
proyek, dan melacak perkembangan dari sebuah proyek. Grup ini juga akan
mengimplementasi manajemen resiko, menjamin seluruh proyek besar mengikuti
metode pengembangan standar yang telah disepakati dan mereview praktek keamanan
yang diterapkan.
Project Management Office (PMO)
Organisasi IT yang sangat besar biasanya mempunyai
beberapa inisiatif proyek yang berjalan bersamaan. Inisiatif proyek ini harus
dikoordinasikan, dilacak, dan melapor pada sebuah pusat. Departemen IT umumnya
membuat sebuah PMO dimana mengatur seluruh proyek IT yang ada agar tetap dalam
jalur.
Business Analyst Group
Pada organisasi IT yang besar, CIO dapat membuat
sebuah group terpisah untuk analis bisnis yang perannya persis sama dengan
analis bisnis yang diatas. Pemisahan ini memungkinkan untuk membuat sub group
yang mendedikasikan diri pada sebuah fungsi bisnis.
Sumber: http://pandarion.wordpress.com/2008/11/09/struktur-organisasi-it-dan-peran-divisi-it/
Kamis, 16 April 2015
Kebutuhan Terhadap Tenaga IT dibidang Industri Software Baik diluar Negeri dan di Indonesia
Kebutuhan terhadap tenaga IT di bidang industri
software baik di luar negerimaupun di dalam negeri adalah Tenaga IT di luar
negeri, untuk tahun 2015, diperkirakan 3,3 juta lapangan kerja. Sedangkan
Tenaga IT domestik, berdasarkan proyeksi pertumbuhan industri pada tahun 2010
target produksi 8.195.33 US $, dengan asumsi produktifitas 25.000 perorang,
dibutuhkan 327.813 orang. Kebutuhan tenaga IT di bidang industri software baik
di dalam maupun luar negeri juga terus naik tajam. Tahun 2015 saja, misalnya,
kebutuhan tenaga IT di luar negeri mencapai 3,3 juta lapangan kerja. Sedangkan
di dalam negeri, kebutuhan tenaga IT diperkirakan mencapai 327.813 orang.
Kebutuhan tenaga profesional IT di dalam negeri itu didasarkan pada proyeksi
pertumbuhan industri tahun 2018 yang memiliki target produksi sekitar 8.195.33
US $, dengan asumsi produktifitas 25.000 per orang. Sarjana IT tidak hanya bisa
menjadi seorang pekerja, namun juga bisa menciptakan pekerjaan
sendiri. Para lulusan IT jika didukung dengan kemampuan berwirausaha
yang cukup pasti bisa menjadi pengusaha yang sukses. Hal ini didukung oleh
fakta bahwa masih minimnya produk – produk IT buatan dalam negeri. Pasti pasar
akan lebih memilih untuk membeli program – program buatan dalam negeri yang
jauh lebih murah dengan kualitas yang tidak jauh beda dengan produk – produk
luar negeri.“Peluang kerja di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
pada tahun-tahun mendatang, diperkirakan akan melonjak drastis, seiring
kemajuan teknoogi di berbagai bidang yang membutuhkan adaptasi pasaran kerja.
Kebutuhan tenaga IT di bidang industri software baik di dalam maupun luar
negeri juga terus naik tajam. Tahun 2015 saja, misalnya, kebutuhan tenaga IT di
luar negeri mencapai 3,3 juta lapangan kerja. Sedangkan di dalam negeri,
kebutuhan tenaga IT diperkirakan mencapai 327.813 orang. Kebutuhan tenaga
profesional IT di dalam negeri itu didasarkan pada proyeksi pertumbuhan
industri tahun 2010 yang memiliki target produksi sekitar 8.195.33 US $, dengan
asumsi produktifitas 25.000 per orang. Beberapa negara maju dan
berkembang saat ini memang mulai merasakan tingginya kebutuhan akan tenaga
kerja di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)