Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan
kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dan orang yang menghasilkan
barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan disebut produsen. Untuk dapat
melakukan kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan faktor – faktor produksi. Terdapat dua macam
faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.
Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan
(input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jeans. Dalam fungsi
produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah
satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun,
output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi
yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga
kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q =
jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F =
symbol persamaan (function)
L = tenaga
kerja (labour)
R =
kekayaan alam (resources)
C =
modal (capital)
T =
teknologi (technology)
PRODUKSI
OPTIMAL
Produksi Optimal
Penentuan pola produksi optimal merupakan masalah
yang penting dalam suatu perusahaan, karena menjadi dasar bagi perusahaan dalam
menentukan dan merencanakan kebutuhan dan tingkat produksi perusahaan. Ada tiga
macam pola produksi yaitu: pola produksi konstan, pola produksi bergelombang
dan pola produksi moderat. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil ramalan
penjualan dan untuk mengetahui pola produksi optimal yang tepat untuk
diterapkan pada perusahaan.
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production
Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan
meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai
apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying
cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal
akan memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC) minimum. Metode EPQ
mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi.
Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh
terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :
1. barang yang diproduksi mempunyai tingkat
produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2. selama produksi dilakukan, tingkat
pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat
permintaan.
3. Selama berproduksi, besarnya tingkat
persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
LEAST
COST COMBINATION
Least Cost Combination adalah menentukan kombinasi
input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin
dihasilkan telah ditentukan. ISoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang
menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variable
dengan tingkat putput tertentu. Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat
biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan
atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau
yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh
DX1 masih menguntungkan. Penggunaan
kombinasi factor produksi dengan menggunakan biaya yang paling murah. Syarat
LCC: MRTS (marginal rate of technical substitution), bila menambah salah satu
input maka mengurangi penggunaan input.
MACAM-MACAM
ONGKOS
Ongkos adalah menunjukkan saling berhubungan antara
jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk
memproduksi output atau pengeluaran.
Macam-macam ongkos diantaranya sebagai berikut :
1. Total
Fixed Cost (Ongkos Total Tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak
dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh penyusutan, sewa, dsb.
2. Total
Variabel Cost (Ongkos Variabel Total) adalah Jumlah ongkos-ongkos yang
dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh ongkos
bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
3. Total
Cost (Ongkos Total) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos
total variabel. TC = TFC + TVC
4.
Averege Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-Rata) adalah ongkos tetap yang
dibebankan kepada setiap unit output.
5.
Averege Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata-Rata) adalah ongkos variabel
yang dibebankan untuk setiap unit output.
6. Averege
Total Cost (Ongkos Total Rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan
untuk setiap unit output.
7.
Marginal Cost (Ongkos Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos
total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.
PENERIMAAN
Revenue yang dimaksudkan adalah penerimaan produsen
dari hasil penjualan outputnya. Ada beberapa konsep Revenue yang penting untuk
analisa perilaku produsen.
1. Total
Revenue (TR)Yaitu penerimaan total produsen dari hasil penjualan
outputnya.TotalRevenue adalah output kali harga output.TR = Q.PQ
2.
Average Revenue (AR)Yaitu penerimaan produsen perunit output yang ia
jual. AR = TR/Q = Q.PQ/Q = PQ. Jadi Ar tidak lain adalah harga (jual) output
perunit (=PQ).
3.
Marginal Revenue (MR) Yaitu kenaikan dari TR yang disebabkan oleh
tambahan penjualan 1 unitoutput. MR = ∆TR/∆Q
Keuntungan
Maksimum
Produsen dianggap akan selalu memilih tingkat output
(Q) dimana ia bisa memperoleh keuntungan total yang maksimum. Bila ia telah
mencapai posisi ini dikatakan ia telah berada pada posisi equilibrium. Disebut
posisi equilibrium karena pada posisi ini tidak ada kecenderungan baginya untuk
mengubah output (dan harga output) nya, maka keuntungan totalnya justru
menurun.
Pendekatan Total (TR)
· Pada
pasar persaingan sempurna, TR (total revenue) merupakan garis lurus dari titik
origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum
(tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional)
dengan jumlah barang yang dijual.
Pendekatan Rata-rata (AR)
·
Rata-rata penerimaan dari satuan produk yang dijual atau yang
dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan
jumlah satuan barang yang dijual.
Pendekatan Marginal (MR)
·
Penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit
output. Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan
harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya
horizontal. Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas
kekanan bawah dan nilainya dapat berupa : Positif, Sama dengan nol, Negatif.
KURVA
ONGKOS
Kurva ongkos adalah
kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan
tingkat output yang dihasilkan.
Kurva Ongkos Produksi Jangka Panjang
sumber softskill : http://myleaf-clover.blogspot.com/2013/04/perilaku-produsen.html
http://romi-share.blogspot.com/2013/04/perilaku-produsen_151.html
http://idadwiw.wordpress.com/2012/06/30/produksi-optimal-dan-least-cost-combination/
http://romi-share.blogspot.com/2013/04/perilaku-produsen_151.html
http://idadwiw.wordpress.com/2012/06/30/produksi-optimal-dan-least-cost-combination/